Thursday 1 December 2016

Disan Sistem Secara Umum

Posted by IT Tech On 07:18 No comments
Tujuan :


Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Pada tahan desain umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujua untuk dikomunikasikan ke pada user. komponen sistem informasi yang di desain adalah model, output,input, database, teknologi dan kontrol.



Sumber : Web / Blog hasil penelusuran Google

Tuesday 22 November 2016

Desain Sistem

Posted by IT Tech On 06:21 No comments
BAB VI

1.   Arti Desain Sistem
  • Tahap setelah analisis sistem dari siklus pengembangan sistem
  • Menggambarkan bagaiman suatu sistem dibentuk
  • Mengkonfirmasikan dari komponen2 perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem
2.  Tujuan Dari Sistem
  • Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
  • Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer
Lihat dibawah...

Lihat Sumber : Klik disini

Sunday 20 November 2016

Teknik Pengumpulan Data

Posted by IT Tech On 07:58 No comments
Sumber Data Dan Metode Pengumpulan Data

Ada dua sumber data dan metode pengumpulan data, dua hal tersebut yaitu :

1.   Data Primer
  • Data penelitian yang diperoleh sendiri melalui
  • Wawancara, Observasi, Tes,
  • Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
  • Pengukuran Fisik
  • Percobaan Laboratorium

2.   Data Sekunder
  • Data yang diperoleh dari sumber kedua, dokumentasi lembaga
  • Biro Pusat Statistik (BPS)
  • Rumah sakit
  • Lembaga atau institusi

Metode Pengumpulan Data

1. Teknik wawacara
Wawancara ( interview ) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data / fakta yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi . wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara ( interviewer ) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai ( interviewee ).

Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference. Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.

A. Mempersiapkan wawancara
  1. Aturlah pertemuan dengan orang yang akan diwawancarai terlebih dahulu.
  2. Utarakan maksud dari wawancara.
  3.  Aturlah waktu yang paling tepat supaya tidak menggangu kerja dari orang yang diwawancarai.
  4.  Buatlah jadwal wawancara terlebih dahulu, bila wawancara akan dilakukan beberapa kali atau oleh pewawancar yang berbeda dan orang yang diwawancarai juga berbeda.
  5. Buatlah suatu panduan wawancara ( interview guide ) supaya wawancara dapat berjalan dengan lancar. Interview guide adalah daftar pengecekan ( checklist ) dari pertanyaan – pertanyaan yang akan diajukan oleh pewawancara serta penjadwalan waktunya.


 B.      Melakukan wawancara
  1. Mengenalkan diri terlebih dahulu siapa sebenarnya anda.
  2. Menjelaskan apa tujuan dari wawancara ini dan hubungan dengan proyek sistem informasi yang sedang dikembangkan.
  3. Menjelaskan peranan – peranan yang akan diberikan oleh orang yang diwawancarai dari hasil wawancara ini.
  4. Jagalah suasana wawancara tetap santai, tetapi terarah dan menyenangkan.
  5. Mintalah pendapat – pendapat atau ide – ide tambahan yang mungkin belum diungkapkan.
  6. Pada akhir wawancara, bacakanlah rangkuman – rangkuman dari hasil wawancara dan mintalah kepada yang diwawancarai untuk membetulkan bila ada hal – hal yang tidak sesuai.
  7.  Ucapkan terima kasih bila wawancara telah selesai serta mintalah kesediaan kembali untuk dihubungi atau untuk diadakan wawancara lagi bilamana perlu.


2. Teknik observasi
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan.

Pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik

A.  Petunjuk melakukan observasi
Untuk melakukan observasi, hal-hal berikut ini harus dilakukan :
1.  Rencanakan terlebih dahulu obsevasi yang akan dilakukan, meliputi :
  • Apa yang akan diobservasi,
  •  Dimana letak lokasi observasi,
  • Kapan observasi akan dilakukan,
  • Siapa yang melaksanakan observasi ini,
  • Siapa yang akan diobservasi,
  • Bagaimana melaksanakan observasi ini.
2.  Minta ijin terlebih dahulu dari manajer atau pegawai-pegawai yang terlibat
3.  Bertindaklah dengan rendah hati (low profile)
4.  Lengkapilah dengan catatan selama observasi berlangsung

5.  Kaji ulanglah hasil obsevasi dengan individu-individu yang terlibat



3. Teknik quisioner ( pertanyaan )
Adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari responden-responden yang dipilih. Daftar pertanyaan ini kemudian akan dikirimkan kepada responden yang akan mengisinya sesuai dengan pendapat mereka.penggunaan daftar pertanyaan ini mendapat banyak kritikan karena diragukan hasilnya. Akan tetapi untuk mengumpulkan data dari jumlah sumber yang banyak, cara ini lebih efisien dibandingkan teknik pengumpulan data yang lain.

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam


4. Dokumen
Pengambilan data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.



Lihat ini juga

Interview
  1. Kuasai latar belakang masalah pokok (kenali topik)
  2. Tetapkan apa yang ingin Anda ketahui (susun daftar pertanyaan)
  3. Kenali nara sumber Anda, sehingga saat wawancara tidak canggung.
  4.  Jadilah pendengar yang baik saat wawancara.
  5.  Jangan pernah berdebat dengan nara sumber.
  6.  Catat hal-hal yang penting, agar memudahkan Anda dalam mentranskrip hasil wawancara.
  7. Saat wawancara, pakailah acuan dalam pertanyaan. Nara sumber akan menghargai Anda bila Anda menguasai pokok masalah yang Anda tanyakan padanya.
  8. Ajukan pertanyaan yang singkat, padat, langsung ke persoalan, tapi pertanyaan harus dapat dimengerti oelh nara sumber.
  9.   Ajukan pertanyaan yang meminta nara sumber untuk bepikir. Pertanyaan yang baik berawal dengan kata mengapa.
  10.  Bila nara sumber menjawan “ya” atau “tidak” tanyakan mengapa?
  11. Ajukan pertanyaan yang konseptual, yang bertalian dengan gagasan sentral, runut, dan langsung ke inti persoalan.
  12.  Ajukan pertanyaan yang berorientasi ke masa depan.



Etika Wawancara
  •  Identifikasi diri dengan menyebutkan nama dan nama organisasi Anda untuk wawancara resmi.
  • Jelaskan maksud dan topic wawancara pada nara sumber Anda.
  •  Bila membuat janji, datanglah tepat pada waktu yang dijanjikan.
  • Off the record, hormati permintaan nara sumber, bila suatu keterangan diminta untuk tidak disiarkan.
  • Attribusi sumber, hormati permintaan sumber bila nama dan kedudukannya tidak ingin disebut.
  •  Namun yang paling penting dalam wawancara adalah, mengajukan pertanyaan yang tepat. Karena sebuah pertanyaan yang tepat akan menghasilkan jawaban yang memuaskan, bermakna, dan bernilai.
  • Untuk meningkatkan kemampuan Teknik Wawancara anda, perbanyak pengalaman dalam hal wawancara.

Obsevasi

A. Teknik Pencatatan Narative
Teknik pencatatan naratif merupakan salah satu teknik pencatatan observasi yang dapat membantu observer dalam mendeskripsikan perilaku alami subyek. Dalam pencatatan naratif tersebut pengat tidak boleh melakukan interpretasi secara menyeluruh dan kejadiannya hendaklah menggunakan prosedur pencatatan kuantitatif. Teknik pencatatan naratif dapat dilakukan dengan dua cara pencatatan, yaitu berdasarkan anecdotal recording dan running recording. Anecdotal recording merupakan sebuah pencatatan yang tidak membutuhkan . mencakup apapun yang relevan bagi observer. Running recorning merupakan pencatatan data dimana observer mencatat ketika fokus perilaku yang dikehendaki muncul.

B. Teknik Interval Recording
Sattler (2002) menjelaskan bahwa interval recording biasa juga disebut dengan time sampling, interval sampling, atau interval time sampling, dimana pencatatan tersebut merupakan salah satu teknik observasi yang berfokus pada perilaku spesifik dalam interval waktu tertentu. Dalam interval recording, pencatatan dilakukan pada perode interval yang sama dan observer mencatatan sejumlah perilaku yang muncul selama interval tertentu.

C.  Teknik Even Recording
Teknik event recording atau biasa dikenal dengan nama even sampling, dimana observer dapat mencatat sebuah kejadian pada perilaku spesifik atau pada even yang terjadi selama periode observasi.

D. Teknik Rating Recording

Sattler (2002) menjelaskan bahwa pada rating recording, observer merate perilaku pada skala atau checklist, yang terkadang pada akhir periode observasi. Setelah skala dirancang, observer dapat mengindikasikan derajat (a). Atribut yang telah diobservasi (e.g comparatif, agresif) atau (b). Kita merasa atribut tersebut terdapat pada subyek. Nilai yang dihasilkan berupa nilai ordinal.








Pustaka
http://akbarmtaufik.blogspot.co.id/2014/11/bab-v-taknik-pengumpulan-data.html
http://ressamaria.blogspot.co.id/2016/01/bab-5-teknik-pengumpulan-data.html

Friday 4 November 2016

Analisis Sistem

Posted by IT Tech On 04:17 No comments

A.    Pengertian Analisis Sistem

Menurut Yogiyanto (1995) analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.


Menurut Kristanto (2003) analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.

B.     Mengapa diperlukan Analisis Sistem Dalam Pengembangan Sistem

Fase analisis sistem memberikan pemahaman tentang sistem yang sudah ada dan menemukan peluang untuk pengembangan sistem menjadi lebih baik serta memenuhi kebutuhan bisnis. Karena itu fase ini menjadi acuan penting dalam proyek pengembangan sistem informasi.


C.    Langkah-Langkah Dalam Analisa Sistem

1.      Identify
Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi. Tugas yang harus dilakukan analis sistem adalah :
A. Mengidentifikasi penyebab masalah
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang aplikasi yang sedang dianalisisnya. Untuk aplikasi bisnis, analis sistem perlu mempunyai pengetahuan tentang sistem bisnis yang diterapkan di organisasi, sehingga dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah ini. Tugas mengidentifikasi penyebab masalah dimulai dengan mengkaji ulang terlebih dahulu subyek permasalahan yang telah diutarakan oleh manajemen atau yang telah ditemukan oleh analis sistem ditahap perencanaan sistem. 
B. Mengidentifikasi titik keputusan
Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya juga harus mengidentifikasikan titik keputusan penyebab masalah tersebut. Titik keputusan menunjukkan suatu kondisi yang menyebabkan sesuatu terjadi.Analis sistem bila telah dapat mengidentifikasi terlebih dahulu titik-titik keputusan penyebab masalah, maka dapat memulai penelitiannya di titik-titik keputusan tersebut. Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan ini, dapat digunakan dokumen paperwork flow atau form flowchart bila dokumentasi ini dimiliki oleh perusahaan. 
C. Mengidentifikasi personil-personil kunci
Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah dapat diidentifikasi beserta lokasi terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personil-personil kunci baik yang langsung maupun yang tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya masalah tersebut. Identifikasi personil-personil kunci ini dapat dilakukan dengan mengacu pada bagan alir dokumen perusahaan serta dokumen deskripsi kerja (job description).

2.      Understand, memahami kerja sistem yang ada
Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Bila di tahap perencanaan sudah pernah diadakan penelitian, sifatnya masih penelitian pendahuluan (preliminary survey). Sedangkan pada tahap analisis sistem, penelitiannya bersifat penelitian terinci (detailed survey). Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan, kelemahan dan kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sejumlah data perlu dikumpulkan, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada, yaitu wawancara,oberservasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel. Tugas yang perlu dilakukan di langkah ini adalah :

A. Menentukan jenis penelitian
Jenis penelitian perlu ditentukan untuk masing-masing titik keputusan yang akan diteliti. Jenis penelitian tergantung dari jenis data yang diperoleh, dapat berupa data tentang operasi sistem, data tentang perlengkapan sistem dan pengendalian sistem.
B. Merencanakan jadwal penelitian
Supaya penelitian dapat dilakukan secara efisien dan efektif, maka jadwal penelitian harus direncanakan terlebih dahulu yang meliputi dimana penelitian akan dilakukan, apa dan siapa yang akan diteliti, siapa yang akan meneliti, kapan penelitian dilakukan. Dari rencana jadwl ini, berikutnya ditentukan ke dalam jenis penelitiannya masing-masing. Mengatur jadwal wawancara, mengatur jadwal observasi, mengatur jadwal pengambilan sampel.
C. Membuat penugasan penelitian
Setelah rencana jadual penelitian dibuat, maka tugas dilanjutkan dengan menentukan tugas dari masing-masing anggota tim analis sistem, yang ditentukan oleh koordinator analis sistem melalui surat penugasan dengan menyertakan lampiran kegiatan penelitian yang harus dilakukan.
D. Membuat agenda wawancara
Sebelum wawancara dilakukan, waktu dan materi wawancara perlu didiskusikan. Rencana ini dapat ditulis di agenda wawancara dan dibawa selama wawancara berlangsung. Tujuannya adalah supaya wawancara dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan tidak ada materi yang terlewatkan.
Mengumpulkan hasil penelitian
Fakta atau data yang diperoleh dari hasil penelitian harus dikumpulkan sebagai suatu dokumentasi sistem lama, yaitu :
1.      Waktu untuk melakukan suatu kegiatan
2.      Kesalahan melakukan kegiatan di sistem yang lama
3.      Pengambilan sampel
4.      Formulir dan laporan yang dihasilkan oleh sistem lama
5.      Elemen-elemen data
6.      Teknologi yang digunakan di sistem lama
 7.      Kebutuhan informasi pemakai sistem / manajemen

3.      Analyze, menganalisis sistem
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
A. Menganalisis Kelemahan Sistem
Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan :
          “apa yang dikerjakan ?”
          “bagaimana mengerjakannya ?”
          “siapa yang mengerjakan ?”
          “dimana dikerjakan ?”. 
B. Menganalisis kelemahan sistem , dilakukan untuk menjawab pertanyaan :
          “mengapa dikerjakan ?”
          “perlukah dikerjakan ?”
          “apakah telah dikerjakan dengan baik ?” 
C. Menganalisis Kebutuhan Informasi Pemakai / Manajemen
Tugas lain dari analis sistem yang diperlukan sehubungan dengan sasaran utama sistem informasi, yaitu menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pemakainya perlu dianalisis.

4.      Report
Laporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah (Steering Committee) yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini. 
Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah :
  • Analisis telah selesai dilakukan
  • Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
  • Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen
  • Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap disain sistem atau menghentikan proyek bila dipandang tidak layak lagi)

Semua hasil yang didapat dari penelitian perlu dilampirkan pada laporan hasil analisis ini, sehingga manajemen dan user dapat memeriksa kembali kebenaran data yang telah diperoleh.











Sumber 
http://koriani.blogspot.co.id/2015/10/bab-4-analisa-sistem.html
http://dheyidwan.blogspot.co.id/2014/10/bab-iv-analisis-sistem.html

Thursday 3 November 2016

Kebijakan dan Perancangan Sistem

Posted by IT Tech On 03:32 No comments












Tahapan


I.     Definisi Kebijakan dan Perencanaan Sistem

A.  Definisi KebijakanSistem
             Kebijakan sistem merupakan landasan dan dukungan dari manajemen puncak untuk membuat perencanaan sistem.

B.  Definisi Perencanaan Sistem

     Perencanaan Sistem adalah proses membuat sebuah Laporan Perencanaan Sistem yang menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan dan mendukung tujuan bisnis dan operasi organisasi.

II.     Proses Perencanaan Sistem

1.    Merencanakan proyek-proyek sistem, meliputi:
  • Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan
  • Mengidentifikasi proyek-proyek sistem
  • Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem
  • Menetapkan kendala proyek-proyek sistem
  • Menentukan prioritas proyek-proyek sistem
  • Membuat laporan perencanaan sistem


2.    Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan, meliputi:
  • Menunjuk team analis
  • Mengumumkan proyek pengembangan sistem


3.    Mendefinisikan proyek-proyek dikembangkan, meliputi:
  • Melakukan studi kelayakan
  • Menilai kelayakan proyek sistem
  • Membuat usulan proyek sistem
  • Meminta persetujuan manajemen

ISI LPAORAN PERENCANAAN

  1. Hasil akhir dari perencanaan sistem oleh analis sistem berupa mendefinisikan proyek-proyek sistem akan dikembangkan.
  2. Laporan usulan proyek sistem secara tertulis.
  3. Inti dari isi laporan adalah mengenai alternatip pemecahan mana yang terbaik.
  4. Penjelasannya tentang rencana kegiatan apa yang akan dilakukan untuk mengembangkan proyek sistem.

III.     Studi Kelayakan

1.      Definisi Studi Kelayakan
   Studi Kelayakan  adalah suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan apakah pengembangan proyek sistem layak diteruskan atau tidak.

 (feasibility study) Studi kelayakan dalam tahap ini dilakukan oleh analis sistem dengan melakukan penelitian pendahuluan. Adapun faktor-faktor yang harus dinilai antara lain.

Faktor-faktor yang perlu dinilai dalam studi kelayakan


A.   Kelayakan Ekonomi
      Ekonomi adalah metode yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi efektivitas sistem baru. Lebih dikenal sebagai biaya / manfaat analisis, prosedur ini adalah untuk menentukan manfaat dan penghematan yang diharapkan dari sistem kandidat dan membandingkan mereka dengan biaya. Jika manfaatnya lebih besar daripada biaya, maka keputusan dibuat untuk merancang dan mengimplementasikan sistem. Seorang pengusaha yang akurat harus mempertimbangkan biaya versus manfaat sebelum mengambil tindakan.
      Biaya studi berbasis: Sangat penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor biaya dan manfaat, yang dapat dikategorikan sebagai berikut: Biaya pengembangan dan Biaya operasi. Ini adalah analisis biaya yang akan dikeluarkan dalam sistem dan manfaat diturunkan keluar dari sistem.
Waktu studi berbasis: Ini adalah analisis dari waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pengembalian investasi. Nilai masa depan dari proyek adalah juga merupakan faktor.

B.   Kelayakan Hukum
     Menentukan apakah sistem yang diusulkan konflik dengan persyaratan hukum, misalnya sistem pengolahan data harus sesuai dengan Kis Perlindungan Data setempat.

C.  Kelayakan Operasional
   Kelayakan operasional adalah ukuran dari seberapa baik sistem yang diusulkan memecahkan masalah, dan mengambil keuntungan dari kesempatan yang diidentifikasi selama definisi lingkup dan bagaimana memenuhi persyaratan diidentifikasi dalam tahap analisis persyaratan pengembangan sistem.

D.  Kelayakan Jadwal
   Sebuah proyek akan gagal jika waktu terlalu lama untuk diselesaikan sebelum berguna. Biasanya ini berarti memperkirakan berapa lama sistem akan mengambil untuk mengembangkan, dan jika dapat diselesaikan dalam jangka waktu tertentu menggunakan beberapa metode seperti payback period. Jadwal kelayakan adalah ukuran seberapa wajar jadwal proyek. Mengingat keahlian teknis kami, adalah tenggat waktu proyek yang wajar? Beberapa proyek yang dimulai dengan tenggat waktu tertentu. Anda perlu menentukan apakah tenggat waktu adalah wajib atau diinginkan.

E.  Kelayakan Pasar dan Real Estate
   Studi Kelayakan Pasar biasanya melibatkan pengujian lokasi geografis untuk proyek pengembangan real estat, dan biasanya melibatkan bidang tanah real estate. Pengembang sering melakukan studi pasar untuk menentukan lokasi terbaik dalam yurisdiksi, dan untuk menguji lahan alternatif untuk paket yang diberikan. Yurisdiksi sering membutuhkan pengembang untuk menyelesaikan studi kelayakan sebelum mereka akan menyetujui permohonan izin untuk ritel, komersial, industri, manufaktur, kantor perumahan, atau dicampur-menggunakan proyek. Kelayakan Pasar memperhitungkan pentingnya bisnis di area yang dipilih.

F.  Kelayakan Sumber Daya
         Hal ini melibatkan pertanyaan seperti bagaimana banyak waktu yang tersedia untuk membangun sistem baru, ketika itu dapat dibangun, apakah itu mengganggu operasi bisnis normal, jenis dan jumlah sumber daya yang dibutuhkan, dependensi.

G. Kelayakan Budaya
          Pada tahap ini, alternatif proyek yang dievaluasi dampaknya di tingkat lokal dan umum budaya. Sebagai contoh, faktor lingkungan perlu dipertimbangkan dan faktor-faktor ini menjadi terkenal. Selanjutnya budaya perusahaan bisa berbenturan dengan hasil proyek.

H.  Keuangan Kelayakan
Dalam kasus proyek baru, viabilitas keuangan dapat dinilai berdasarkan parameter berikut:
  • Perkiraan total biaya proyek
  • Pembiayaan proyek dalam hal struktur modal, rasio utang ekuitas dan berbagi promotor dari total biaya
  • Ada investasi oleh promotor di bisnis lain
  • Proyeksi arus kas dan profitabilitas







Sumber Referensihttp://ressamaria.blogspot.co.id/2015/10/bab-3.html
http://koriani.blogspot.co.id/2015/10/14.html
http://dheyidwan.blogspot.co.id/2014/10/bab-iii-kebijakan-dan-perencanaan-sistem_21.html
wikipedia


Tujuan Umum Pengembangan Sistem

Posted by IT Tech On 00:38 No comments
PENGERTIAN PENGEMBANGAN SISTEM

Pengembangan sistem adalah proses menyusun suatu sistem yang baru atau memperbaiki sistem yang telah ada untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan .







I. PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM
  1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama.
  2. Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
  3. Kecurangan-kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurang terjamin.
  4. Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin.
  5. Tidak efisiennya operasi.
  6. Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
  7. Pertumbuhan organisasi.

II. PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM
  1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
  2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
  3. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
  4. Investasi yang terbaik harus bernilai
  5. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
  6. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem
  7. Proses pengembangan sistem tidak harus urut
  8. Jangan takut membatalkan proyek
  9. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

III. SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
      Siklus hidup pengembangan sistem adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baikmelalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik
     Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC ) atau Siklus Hidup Sistem (Systems Life Cycle ), dalam rekayasa sistem serta rekayasa perangkat lunak, iyalah proses pembuatan serta pengubahan sistem serta model serta metodologi yang digunakan untuk dapat mengembangkan sistem-sistem tersebut.


Kebijakan dan Perencanaan Sistem : Adanya instruksi dari top manajer kepada bawahan bahwa perusahaan tersebut perlu diadakan pengembangan sistem. Di dalam perancanaan sistem perlu direncanakan terlebih dahulu mengenai :
  • Berapa besar dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem
  • Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem
  • Sudah siapkah personil-personil yang terlibat dalam pengembangan sistem tersebut.

Analisis Sistem  : mengevaluasi  permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Desain Sistem Secara Umum  : bertujuan untuk memberikan gaambaran umum kepada user tentang sistem yang baru.

Desain Sistem secara terinci : bertujuan untuk memberikan gambaran secara terperinci kepada user tentang sistem yang baru.

Seleksi Sistem : menyeleksi penggunaan software maupun hardware di dalam penerapan sistem baru.

Implementasi Sistem  : menerapkan sistem informasi di dalam suatu perusahaan atau organisasi.

Perawatan Sistem : bertujuan untuk menjaga agar sistem informasi dapat digunakan dalam organisasi tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama.


IV. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM
1. Pendekatan Klasik >< Pendekatan Terstruktur (dipandang dari metodologi yang digunakan)
   Pendekatan Klasik adalah pendekatan di dalam pengembangan sistem yang mengikuti tahapan-tahapan di sistem life cycle tanpa dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik yang memadai. Sedangkan pada pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik supaya membuatnya berhasil.

2. Pendekatan Sepotong >< Pendekatan Sistem (dipandang dari sasaran yang akan dicapai)
   Pendekatan sepotong merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Sedangkan pada pendekatan sistem memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya.

3. Pendekatan bawah-naik >< Pendekatan atas-turun (dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari sistem)
  Pendekatan bawah-naik dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini disebut juga dengan data analisis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah terlebih dulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti data.  Pendekatan atas-turun sebaliknya dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini disebut juga dengan decision analysis, karena yang akan menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen terlebih dahulu kemudian data yang perlu diolah menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.

4. Pendekatan sistem menyeluruh >< pendekatan moduler (dipandang dari cara pengembangannya)
  Pendekatan sistem-menyeluruh merupakan pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh. Sedangkan pendekatan moduler berusaha memecahkan sistem yang rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan.

5. Pendekatan lompatan jauh >< pendekatan berkembang (dipandang dari teknologi yang akan digunakan)
    Pendekatan lompatan jauh menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. Sedangkan pendekatan berkembang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja pada saat itu.


V. METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM

Metodologi adalah :
Kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturanaturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya

Metode adalah :
Suatu cara/teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi pengembangan sistem yang ada biasanya dibuat atau diusulkan oleh :
  • Penulis buku
  • Peneliti
  • Konsultan
  • Systems house
  • Pabrik software

Metodologi Pengembangan Sistem diklasifikasikan menjadi 3 golongan
  1. Functional Decomposition Methodologies (Metodologi Pemecahan Fungsional)
Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsitem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang dan diterapkan. Yang termasuk dalam kelompok metodologi ini adalah :

  • HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output)
  • SR (Stepwise Refinement) atau ISR (Iterative Stepwise Refinement)
  • Information-Hiding

2. Data Oriented Methodologies (Metodologi Orientasi Data)
Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses.
Metodologi ini dapat dikelompokkan kembali ke dalam dua kelas, yaitu :
a. Data-flow oriented methodologies
Metodologi ini secara umum didasarkan pada pemecahan dari sistem kedalam modulo-modul berdasarkan dari tipe elemen data dan tingkah-laku logika modul tersebut di dalam sistem. Dengan metodologi ini, sistem secara logika dapat digambarkan secara logika dari arus data dan hubungan antar fungsinya di dalam modul-modul disistem. Yang termasuk dalam metodologi ini adalah

  • SADT (Structured Analisys and Design Techniques)
  • Composite Design
  • SSAD (Structured Systems Analysis and Design)
b. Data structure oriented methodologies
Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di sistem. Struktur ini kemudian akan digunakan sebagai dasar struktur dari sistemnya.
Hubungan fungsi antar modul atau elemen-elemen sistem kemudian dijelaskan dari struktur sistemnya. Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :

  • JSD (Jackson’s systems development)
  • W/O (Warnier / Orr) 
3. Prescriptive Methodologies
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
  • ISDOS (Information Systems Design and Optimization System) Kegunaannya adalah mengotomatisasi proses pengembangan sistem informasi. ISDOS mempunyai 2 komponen :
a. PSL
Merupakan komponen utama dari ISDOS, yaitu suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai dalam bentuk machine-readable form, sehingga output yang dihasilkannya dapat dianalisis oleh PSA. PSL merupakan bahasa untuk menggambarkan sistemnya dan bukan merupakan bahasa pemrograman prosedural. 
b. PSA
Merupakan paket perangkat lunak yang mirip dengan kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk mengecek data yang dimasukkan, yang disimpan , yang dianalisis dan yang dihasilkan sebagai output laporan dengan pemanfaatan DBMS dalam penyimpanan datanya. Kegunaan dan hasil dari PSA adalah :
  • PSA menganalisis PSL untuk kesalahan-kesalahan sintak dan akan menghasilkan laporan-laporan dalam bentuk data dictionary, function dictionary serta analisis dari hubungan-hubungan proses.
  • Laporan dalam bentuk grafik, seperti laporan yang menggambarkan hubungan dari proses termasuk apakah suatu proses merupakan bagian dari porses yang lain atau suatu proses mempunyai komponen proses-proses lain.
  • PSA akan melakukan analisis jaringan untuk mengecek kelengkapan dari semua hubungan data dan proses-proses.
  • PSA juga akan melakukan analisis dari hubungan ketergantungan waktu dari data dan analisis dari spesifikasi volume.

PLEXSYS
Kegunaannya adalah untuk melakukan transformasi suatu statemen bahasa komputer tingkat tinggi ke suatu executable code untuk suatu konfigurasi perangkat keras yang diinginkan. PLEXSYS merupakan tambahan untuk ISDOS. Kalau ISDOS digunakan pada aspek penntuan kebutuhan, PLEXSYS digunakan pad aspek penghasil kode program secar otomatis. 
PRIDE
Merupakan perangkat lunak terpadu yang baik untuk analisis/disain sistem terstruktur, manajemen data, manajemen proyek dan pendokumentasian. 
SDM/70
Merupakan suatu perangkat lunak yang berisi kumpulan metode, estimasi, dokumentasi dan petunjuk administrasi guna membantu pemakai untuk mengembangkan dan merawat sistem yang efektif 
SPECTRUM
Perangkat lunak ini mempunyai beberapa versi untuk keperluan yang berbeda, semacam SPECTRUM-1 untuk life cycle konvensional, SPECTRUM-2 untuk sistem manajemen proyek terstruktur, SPECTRUM-3 untuk on-line interactive estimator. 
SRES (Software Requirement Engineering System) dan SREM (Software Requirement Engineering Methodology)  
DBO (Design By Objective), PAD (Program Analysis Diagram), HOS (Higher Order Software), MSR (Meta Stepwise Refinement), PDL (Program Design Language)


KEKURANGAN DAN KELEBIHAN METODE PENGEMBANGAN SISTEM 

1.  Model Linear Sequential/Waterfall
Model Linear Sequential/Waterfall merupakan paradigma rekayasa perangkat lunak yang paling tua dan paling banyak dipakai.
Kelebihan model Linear Sequential/Waterfall :
  • Mudah diaplikasikan
  • Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan
  • Cocok digunakan untuk produk software yang sudah jelas kebutuhannya di awal, sehingga minim kesalahannya
Kekurangan model Linear Sequential/Waterfall :
  • Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel, karena komitmen harus dilakukan pada tahap awal proses
  • Sulit untuk mengalami perubahan kebutuhan yang diinginkan customer
  • Customer harus sabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan tahap per tahap,menyelesaikan tahap awal baru bisa ke tahap selanjutnya
  • Perubahan ditengah-tengah pengerjaan produk akan membuat bingung team work yang sedang membuat produk
  • Adanya waktu menganggur bagi pengembang, karena harus menunggu anggota tim proyek lainnya menuntaskan pekerjaannya

2.  Model Prototyping
Pendekatan prototyping model digunakan jika pemakai hanya mendefinisikan objektif umum dari perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input, pemrosesan dan outputnya, sementara pengembang tidak begitu yakin akan efisiensi algoritma, adaptasi sistem operasi, atau bentuk interaksi manusia-mesin yang harus diambil.
Kelebihan model Prototyping :
  • Menghemat waktu pengembangan
  • Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
  • Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
  • Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya
  • User dapat berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem
Kekurangan model Prototyping :
  • Proses analisis dan perancangan terlalu singkat
  • Biasanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan
  • Walaupun pemakai melihat berbagai perbaikan dari setiap versi prototype, tetapi pemakai mungkin tidak menyadari bahwa versi tersebut dibuat tanpa memperhatikan kualitas dan pemeliharaan jangka panjang
  • Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien

3.  Model RAD (Rapid Application Development)
Model RAD merupakan model proses pengembangan perangkat lunak secara linear sequential yang menekankan pada siklus pengembangan yang sangat singkat.
Kelebihan model RAD :
  • Lebih efektif dari pendekatan waterfall/sequential linear dalam menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari pelanggan
  • Cocok untuk proyek yang memerlukan waktu yang singkat
Kekurangan model RAD :
  • RAD tidak cocok digunakan untuk sistem yang mempunyai resiko teknik yang tinggi
  • Membutuhkan orang yang banyak untuk menyelesaikan sebuah proyek berskala besar
  • Pengembang dan customer harus punya komitmen yang kuat untuk menyelesaikan sebuah software
  • Jika sistem tidak di bangun dengan benar maka RAD akan bermasalah
  • Jika ada perubahan di tengah-tengah pengerjaan maka harus membuat kontrak baru antara pengembang dan customer

4.  Model Increment
Model Increment merupakan kombinasi linear sequential model dan filosofi pengulangan dari prototyping model.
Kelebihan model Increment :
  • Cocok digunakan bila pembuat software tidak banyak/kekurangan pembuat
  • Mampu mengakomodasi perubahan kebutuhan customer
Kekurangan model Increment :
  • Hanya akan berhasil jika tidak ada staffing untuk penerapan secara menyeluruh
  • Penambahan staf dilakukan jika hasil incremental akan dikembangkan lebih lanjut
  • Hanya cocok untuk proyek dengan skala kecil
5.  Model Spiral
Model spiral merupakan model proses perangkat lunak yang memadukan wujud pengulangan dari model prototyping dengan aspek pengendalian dan sistematika dari linear sequential model.
Kelebihan model Spiral :
  • Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar
  • Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses
Kekurangan model Spiral :
  • Sulit untuk meyakinkan pemakai (saat situasi kontrak) bahwa penggunaan pendekatan ini akan dapat dikendalikan
  • Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus mengandalkannya supaya sukses
  • Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien karena usianya yang relatif baru


VI. ALAT DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM

Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang diberikan oleh metodologi pengembangan sistem yang terstruktur, maka dibutuhkan alat dan teknik untuk melaksanakannya. Alat-alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar atau diagram atau grafik. Selain berbentuk gambar, alat-alat yang digunakan juga ada yang tidak berupa gambar atau grafik (nongraphical tools), seperti misalnya data dictionary, structured english, pseudocode serta formulir-formulir untuk mencatat dan menyajikan data.

1. Alat-alat pengembangan sistem berbentuk grafik diantaranya :
a. HIPO diagram
Hierarchy plus Input-Process-Output, HIPO, adalah alat dokumentasi program yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya. 
b. Data flow diagram
Digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfile, harddisk, tape, diskette dan lain sebagainya). 
c. Structured chart
Digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodul dengan menunjukkan hubungan elemen data dan elemen kontrol antara hubungan modulnya, sehingga memberikan penjelasan lengkap dari sistem dipandang dari elemen data, elemen kontrol, modul dan hubungan antar modulnya. 
d. SADT
Structured Analysis and Design Technique, SADT, memandang suatu sistem terdiri dari dua hal : benda (obyek, dokumen atau data) dan kejadian (kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau perangkat lunak). Menggunakan dua tipe diagram yaitu, diagram kegiatan (activity diagrams, disebut actigrams) dan diagram data (data diagrams, disebut datagrams). 
e. Jackson’s diagram
Jackson’s Systems Development, JSD, membangun suatu model dari dunia nyata (real world) yang menyediakan subyek-subyek permasalahan dari sistem.
Beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan di semua metodologi yang ada. 
Alat-alat ini berupa suatu bagan yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting)
a. Bagan alir sistem (systems flowchart)
b. Bagan alir program (program flowchart) yang dapat berupa :
bagan alir logika program (program logic flowchart) bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart)
c. Bagan alir kertas kerja (paperwork flowchart)
d. Bagan alir proses (process flowchart)
e. Gantt chart
2. Bagan untuk menggambarkan tataletak (layout charting)

3. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil (personal relationship charting)
a. Bagan distribusi kerja (working distribution chart)
b. Bagan organisasi (organization chart)

2. Teknik-teknik dalam pengembangan sistem yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut ini :
a. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique) Teknik ini digunakan untuk penjadwalan waktu pelaksanaan suatu proyek. 
b. Teknik menemukan fakta (fact finding techniques) Yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. 

Teknik-teknik ini diantaranya adalah :
Wawancara (interview) wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee). 
Observasi (observation) observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan yang mana pada waktu observasi analis sistem dapat ikut juga berpartisispasi dengan orang-orang yang sedang melakukan suatu kegiatan tersebut. 
Daftar pertanyaan (questionaires) adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari responden-responden yang dipilih. 
Pengumpulan sampel (sampling) pengambilan sampel adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item yang ada dengan tujuan mempelajari sebagian item tersebut untuk mewakili seluruh itemnya dengan pertimbangan biaya dan waktu yang terbatas. 

c. Teknik analisis biaya/manfaat (cost-effectiveness analysis atau cost-benefit analysis)
Teknik ini menilai dari sisi kelayakan ekonomis suatu pengembangan sistem informasi. 
d. Teknik untuk menjalankan rapat
Selama proses pengembangan sistem dilakukan, seringkali rapat-rapat diadakan baik oleh tim pengembangan sistem sendiri atau rapat antara tim pengembangan sistem dengan pemakai sistem dan manajer, sehingga kemampuan analis sistem untuk memimpin atau berpartisipasi di dalam suatu rapat merupakan hal yang penting terhadap kesuksesan proyek pengembangan sistem.
e. Teknik inspeksi/walkthrough
Inspeksi merupakan kepentingan dari pemakai sistem dan walkthrough merupakan kepentingan dari analis sistem. Analis sistem melakukan walkthrough untuk maksud supaya dokumentasi yang akan diserahkan kepada pemakai sistem secara teknik tidak mengalami kesalahan dan dapat dilakukan dengan diverifikasi terlebih dahulu oleh analis sistem yang lain. Pemakai sistem melakukan inspeksi untuk maksud menilai dokumentasi yang diserahkan oleh analis sistem secara teknik tidak mengandung kesalahan.

NOTE : Penyebab kegagalan pengembangan sistem :
  • Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
  • Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai sistem
  • Kurang sempurnanya evaluasi kualitas analisis biaya
  • Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
  • Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yang tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
  • Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
  • Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik





Sumber Referensi
http://dwixuty.blogspot.co.id/2012/09/kelebihan-dan-kekurangan-model-proses.html
http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-pengembangan-sistem-menurut.html
http://ressamaria.blogspot.co.id/2015/10/bab-2.html
http://www.gurupendidikan.com/siklus-hidup-pengembangan-sistem-informasi-terlengkap/
https://ikhwamuji.wordpress.com/2013/11/18/pengembangan-sistem/