Thursday 3 November 2016

Tujuan Umum Pengembangan Sistem

Posted by IT Tech On 00:38 No comments
PENGERTIAN PENGEMBANGAN SISTEM

Pengembangan sistem adalah proses menyusun suatu sistem yang baru atau memperbaiki sistem yang telah ada untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan .







I. PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM
  1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama.
  2. Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
  3. Kecurangan-kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurang terjamin.
  4. Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin.
  5. Tidak efisiennya operasi.
  6. Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
  7. Pertumbuhan organisasi.

II. PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM
  1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
  2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
  3. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
  4. Investasi yang terbaik harus bernilai
  5. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
  6. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem
  7. Proses pengembangan sistem tidak harus urut
  8. Jangan takut membatalkan proyek
  9. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

III. SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
      Siklus hidup pengembangan sistem adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baikmelalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik
     Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC ) atau Siklus Hidup Sistem (Systems Life Cycle ), dalam rekayasa sistem serta rekayasa perangkat lunak, iyalah proses pembuatan serta pengubahan sistem serta model serta metodologi yang digunakan untuk dapat mengembangkan sistem-sistem tersebut.


Kebijakan dan Perencanaan Sistem : Adanya instruksi dari top manajer kepada bawahan bahwa perusahaan tersebut perlu diadakan pengembangan sistem. Di dalam perancanaan sistem perlu direncanakan terlebih dahulu mengenai :
  • Berapa besar dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem
  • Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem
  • Sudah siapkah personil-personil yang terlibat dalam pengembangan sistem tersebut.

Analisis Sistem  : mengevaluasi  permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Desain Sistem Secara Umum  : bertujuan untuk memberikan gaambaran umum kepada user tentang sistem yang baru.

Desain Sistem secara terinci : bertujuan untuk memberikan gambaran secara terperinci kepada user tentang sistem yang baru.

Seleksi Sistem : menyeleksi penggunaan software maupun hardware di dalam penerapan sistem baru.

Implementasi Sistem  : menerapkan sistem informasi di dalam suatu perusahaan atau organisasi.

Perawatan Sistem : bertujuan untuk menjaga agar sistem informasi dapat digunakan dalam organisasi tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama.


IV. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM
1. Pendekatan Klasik >< Pendekatan Terstruktur (dipandang dari metodologi yang digunakan)
   Pendekatan Klasik adalah pendekatan di dalam pengembangan sistem yang mengikuti tahapan-tahapan di sistem life cycle tanpa dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik yang memadai. Sedangkan pada pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik supaya membuatnya berhasil.

2. Pendekatan Sepotong >< Pendekatan Sistem (dipandang dari sasaran yang akan dicapai)
   Pendekatan sepotong merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Sedangkan pada pendekatan sistem memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya.

3. Pendekatan bawah-naik >< Pendekatan atas-turun (dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari sistem)
  Pendekatan bawah-naik dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini disebut juga dengan data analisis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah terlebih dulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti data.  Pendekatan atas-turun sebaliknya dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini disebut juga dengan decision analysis, karena yang akan menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen terlebih dahulu kemudian data yang perlu diolah menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.

4. Pendekatan sistem menyeluruh >< pendekatan moduler (dipandang dari cara pengembangannya)
  Pendekatan sistem-menyeluruh merupakan pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh. Sedangkan pendekatan moduler berusaha memecahkan sistem yang rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan.

5. Pendekatan lompatan jauh >< pendekatan berkembang (dipandang dari teknologi yang akan digunakan)
    Pendekatan lompatan jauh menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. Sedangkan pendekatan berkembang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja pada saat itu.


V. METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM

Metodologi adalah :
Kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturanaturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya

Metode adalah :
Suatu cara/teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi pengembangan sistem yang ada biasanya dibuat atau diusulkan oleh :
  • Penulis buku
  • Peneliti
  • Konsultan
  • Systems house
  • Pabrik software

Metodologi Pengembangan Sistem diklasifikasikan menjadi 3 golongan
  1. Functional Decomposition Methodologies (Metodologi Pemecahan Fungsional)
Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsitem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang dan diterapkan. Yang termasuk dalam kelompok metodologi ini adalah :

  • HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output)
  • SR (Stepwise Refinement) atau ISR (Iterative Stepwise Refinement)
  • Information-Hiding

2. Data Oriented Methodologies (Metodologi Orientasi Data)
Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses.
Metodologi ini dapat dikelompokkan kembali ke dalam dua kelas, yaitu :
a. Data-flow oriented methodologies
Metodologi ini secara umum didasarkan pada pemecahan dari sistem kedalam modulo-modul berdasarkan dari tipe elemen data dan tingkah-laku logika modul tersebut di dalam sistem. Dengan metodologi ini, sistem secara logika dapat digambarkan secara logika dari arus data dan hubungan antar fungsinya di dalam modul-modul disistem. Yang termasuk dalam metodologi ini adalah

  • SADT (Structured Analisys and Design Techniques)
  • Composite Design
  • SSAD (Structured Systems Analysis and Design)
b. Data structure oriented methodologies
Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di sistem. Struktur ini kemudian akan digunakan sebagai dasar struktur dari sistemnya.
Hubungan fungsi antar modul atau elemen-elemen sistem kemudian dijelaskan dari struktur sistemnya. Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :

  • JSD (Jackson’s systems development)
  • W/O (Warnier / Orr) 
3. Prescriptive Methodologies
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
  • ISDOS (Information Systems Design and Optimization System) Kegunaannya adalah mengotomatisasi proses pengembangan sistem informasi. ISDOS mempunyai 2 komponen :
a. PSL
Merupakan komponen utama dari ISDOS, yaitu suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai dalam bentuk machine-readable form, sehingga output yang dihasilkannya dapat dianalisis oleh PSA. PSL merupakan bahasa untuk menggambarkan sistemnya dan bukan merupakan bahasa pemrograman prosedural. 
b. PSA
Merupakan paket perangkat lunak yang mirip dengan kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk mengecek data yang dimasukkan, yang disimpan , yang dianalisis dan yang dihasilkan sebagai output laporan dengan pemanfaatan DBMS dalam penyimpanan datanya. Kegunaan dan hasil dari PSA adalah :
  • PSA menganalisis PSL untuk kesalahan-kesalahan sintak dan akan menghasilkan laporan-laporan dalam bentuk data dictionary, function dictionary serta analisis dari hubungan-hubungan proses.
  • Laporan dalam bentuk grafik, seperti laporan yang menggambarkan hubungan dari proses termasuk apakah suatu proses merupakan bagian dari porses yang lain atau suatu proses mempunyai komponen proses-proses lain.
  • PSA akan melakukan analisis jaringan untuk mengecek kelengkapan dari semua hubungan data dan proses-proses.
  • PSA juga akan melakukan analisis dari hubungan ketergantungan waktu dari data dan analisis dari spesifikasi volume.

PLEXSYS
Kegunaannya adalah untuk melakukan transformasi suatu statemen bahasa komputer tingkat tinggi ke suatu executable code untuk suatu konfigurasi perangkat keras yang diinginkan. PLEXSYS merupakan tambahan untuk ISDOS. Kalau ISDOS digunakan pada aspek penntuan kebutuhan, PLEXSYS digunakan pad aspek penghasil kode program secar otomatis. 
PRIDE
Merupakan perangkat lunak terpadu yang baik untuk analisis/disain sistem terstruktur, manajemen data, manajemen proyek dan pendokumentasian. 
SDM/70
Merupakan suatu perangkat lunak yang berisi kumpulan metode, estimasi, dokumentasi dan petunjuk administrasi guna membantu pemakai untuk mengembangkan dan merawat sistem yang efektif 
SPECTRUM
Perangkat lunak ini mempunyai beberapa versi untuk keperluan yang berbeda, semacam SPECTRUM-1 untuk life cycle konvensional, SPECTRUM-2 untuk sistem manajemen proyek terstruktur, SPECTRUM-3 untuk on-line interactive estimator. 
SRES (Software Requirement Engineering System) dan SREM (Software Requirement Engineering Methodology)  
DBO (Design By Objective), PAD (Program Analysis Diagram), HOS (Higher Order Software), MSR (Meta Stepwise Refinement), PDL (Program Design Language)


KEKURANGAN DAN KELEBIHAN METODE PENGEMBANGAN SISTEM 

1.  Model Linear Sequential/Waterfall
Model Linear Sequential/Waterfall merupakan paradigma rekayasa perangkat lunak yang paling tua dan paling banyak dipakai.
Kelebihan model Linear Sequential/Waterfall :
  • Mudah diaplikasikan
  • Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan
  • Cocok digunakan untuk produk software yang sudah jelas kebutuhannya di awal, sehingga minim kesalahannya
Kekurangan model Linear Sequential/Waterfall :
  • Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel, karena komitmen harus dilakukan pada tahap awal proses
  • Sulit untuk mengalami perubahan kebutuhan yang diinginkan customer
  • Customer harus sabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan tahap per tahap,menyelesaikan tahap awal baru bisa ke tahap selanjutnya
  • Perubahan ditengah-tengah pengerjaan produk akan membuat bingung team work yang sedang membuat produk
  • Adanya waktu menganggur bagi pengembang, karena harus menunggu anggota tim proyek lainnya menuntaskan pekerjaannya

2.  Model Prototyping
Pendekatan prototyping model digunakan jika pemakai hanya mendefinisikan objektif umum dari perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input, pemrosesan dan outputnya, sementara pengembang tidak begitu yakin akan efisiensi algoritma, adaptasi sistem operasi, atau bentuk interaksi manusia-mesin yang harus diambil.
Kelebihan model Prototyping :
  • Menghemat waktu pengembangan
  • Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
  • Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
  • Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya
  • User dapat berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem
Kekurangan model Prototyping :
  • Proses analisis dan perancangan terlalu singkat
  • Biasanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan
  • Walaupun pemakai melihat berbagai perbaikan dari setiap versi prototype, tetapi pemakai mungkin tidak menyadari bahwa versi tersebut dibuat tanpa memperhatikan kualitas dan pemeliharaan jangka panjang
  • Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien

3.  Model RAD (Rapid Application Development)
Model RAD merupakan model proses pengembangan perangkat lunak secara linear sequential yang menekankan pada siklus pengembangan yang sangat singkat.
Kelebihan model RAD :
  • Lebih efektif dari pendekatan waterfall/sequential linear dalam menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari pelanggan
  • Cocok untuk proyek yang memerlukan waktu yang singkat
Kekurangan model RAD :
  • RAD tidak cocok digunakan untuk sistem yang mempunyai resiko teknik yang tinggi
  • Membutuhkan orang yang banyak untuk menyelesaikan sebuah proyek berskala besar
  • Pengembang dan customer harus punya komitmen yang kuat untuk menyelesaikan sebuah software
  • Jika sistem tidak di bangun dengan benar maka RAD akan bermasalah
  • Jika ada perubahan di tengah-tengah pengerjaan maka harus membuat kontrak baru antara pengembang dan customer

4.  Model Increment
Model Increment merupakan kombinasi linear sequential model dan filosofi pengulangan dari prototyping model.
Kelebihan model Increment :
  • Cocok digunakan bila pembuat software tidak banyak/kekurangan pembuat
  • Mampu mengakomodasi perubahan kebutuhan customer
Kekurangan model Increment :
  • Hanya akan berhasil jika tidak ada staffing untuk penerapan secara menyeluruh
  • Penambahan staf dilakukan jika hasil incremental akan dikembangkan lebih lanjut
  • Hanya cocok untuk proyek dengan skala kecil
5.  Model Spiral
Model spiral merupakan model proses perangkat lunak yang memadukan wujud pengulangan dari model prototyping dengan aspek pengendalian dan sistematika dari linear sequential model.
Kelebihan model Spiral :
  • Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar
  • Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses
Kekurangan model Spiral :
  • Sulit untuk meyakinkan pemakai (saat situasi kontrak) bahwa penggunaan pendekatan ini akan dapat dikendalikan
  • Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus mengandalkannya supaya sukses
  • Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien karena usianya yang relatif baru


VI. ALAT DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM

Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang diberikan oleh metodologi pengembangan sistem yang terstruktur, maka dibutuhkan alat dan teknik untuk melaksanakannya. Alat-alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar atau diagram atau grafik. Selain berbentuk gambar, alat-alat yang digunakan juga ada yang tidak berupa gambar atau grafik (nongraphical tools), seperti misalnya data dictionary, structured english, pseudocode serta formulir-formulir untuk mencatat dan menyajikan data.

1. Alat-alat pengembangan sistem berbentuk grafik diantaranya :
a. HIPO diagram
Hierarchy plus Input-Process-Output, HIPO, adalah alat dokumentasi program yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya. 
b. Data flow diagram
Digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfile, harddisk, tape, diskette dan lain sebagainya). 
c. Structured chart
Digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodul dengan menunjukkan hubungan elemen data dan elemen kontrol antara hubungan modulnya, sehingga memberikan penjelasan lengkap dari sistem dipandang dari elemen data, elemen kontrol, modul dan hubungan antar modulnya. 
d. SADT
Structured Analysis and Design Technique, SADT, memandang suatu sistem terdiri dari dua hal : benda (obyek, dokumen atau data) dan kejadian (kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau perangkat lunak). Menggunakan dua tipe diagram yaitu, diagram kegiatan (activity diagrams, disebut actigrams) dan diagram data (data diagrams, disebut datagrams). 
e. Jackson’s diagram
Jackson’s Systems Development, JSD, membangun suatu model dari dunia nyata (real world) yang menyediakan subyek-subyek permasalahan dari sistem.
Beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan di semua metodologi yang ada. 
Alat-alat ini berupa suatu bagan yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting)
a. Bagan alir sistem (systems flowchart)
b. Bagan alir program (program flowchart) yang dapat berupa :
bagan alir logika program (program logic flowchart) bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart)
c. Bagan alir kertas kerja (paperwork flowchart)
d. Bagan alir proses (process flowchart)
e. Gantt chart
2. Bagan untuk menggambarkan tataletak (layout charting)

3. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil (personal relationship charting)
a. Bagan distribusi kerja (working distribution chart)
b. Bagan organisasi (organization chart)

2. Teknik-teknik dalam pengembangan sistem yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut ini :
a. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique) Teknik ini digunakan untuk penjadwalan waktu pelaksanaan suatu proyek. 
b. Teknik menemukan fakta (fact finding techniques) Yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. 

Teknik-teknik ini diantaranya adalah :
Wawancara (interview) wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee). 
Observasi (observation) observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan yang mana pada waktu observasi analis sistem dapat ikut juga berpartisispasi dengan orang-orang yang sedang melakukan suatu kegiatan tersebut. 
Daftar pertanyaan (questionaires) adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari responden-responden yang dipilih. 
Pengumpulan sampel (sampling) pengambilan sampel adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item yang ada dengan tujuan mempelajari sebagian item tersebut untuk mewakili seluruh itemnya dengan pertimbangan biaya dan waktu yang terbatas. 

c. Teknik analisis biaya/manfaat (cost-effectiveness analysis atau cost-benefit analysis)
Teknik ini menilai dari sisi kelayakan ekonomis suatu pengembangan sistem informasi. 
d. Teknik untuk menjalankan rapat
Selama proses pengembangan sistem dilakukan, seringkali rapat-rapat diadakan baik oleh tim pengembangan sistem sendiri atau rapat antara tim pengembangan sistem dengan pemakai sistem dan manajer, sehingga kemampuan analis sistem untuk memimpin atau berpartisipasi di dalam suatu rapat merupakan hal yang penting terhadap kesuksesan proyek pengembangan sistem.
e. Teknik inspeksi/walkthrough
Inspeksi merupakan kepentingan dari pemakai sistem dan walkthrough merupakan kepentingan dari analis sistem. Analis sistem melakukan walkthrough untuk maksud supaya dokumentasi yang akan diserahkan kepada pemakai sistem secara teknik tidak mengalami kesalahan dan dapat dilakukan dengan diverifikasi terlebih dahulu oleh analis sistem yang lain. Pemakai sistem melakukan inspeksi untuk maksud menilai dokumentasi yang diserahkan oleh analis sistem secara teknik tidak mengandung kesalahan.

NOTE : Penyebab kegagalan pengembangan sistem :
  • Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
  • Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai sistem
  • Kurang sempurnanya evaluasi kualitas analisis biaya
  • Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
  • Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yang tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
  • Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
  • Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik





Sumber Referensi
http://dwixuty.blogspot.co.id/2012/09/kelebihan-dan-kekurangan-model-proses.html
http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-pengembangan-sistem-menurut.html
http://ressamaria.blogspot.co.id/2015/10/bab-2.html
http://www.gurupendidikan.com/siklus-hidup-pengembangan-sistem-informasi-terlengkap/
https://ikhwamuji.wordpress.com/2013/11/18/pengembangan-sistem/

0 comments:

Post a Comment

Berkomentarlah yang bermanfaat layaknya orang Bijak.
Dont Spam.